
Rimming mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, tetapi aktivitas ini cukup sering dibicarakan dalam dunia seksualitas modern. Meski tergolong tabu, rimming telah menjadi bagian dari eksplorasi seksual yang dilakukan oleh berbagai pasangan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai apa itu rimming, bagaimana cara melakukannya, serta risiko kesehatan yang mungkin timbul. Penting bagi Anda yang tertarik mencoba untuk memahami dengan baik segala aspeknya sebelum memutuskan untuk melakukan aktivitas ini.
Simak baik-baik, ya!
Apa itu Rimming?
Rimming, yang juga dikenal dengan istilah analingus, adalah aktivitas seksual yang melibatkan stimulasi oral pada area anus. Aktivitas ini bisa meliputi menjilat, mencium, atau memberikan sentuhan mulut lainnya di area anus. Tidak hanya terbatas pada lubang anus itu sendiri, rimming juga bisa mencakup stimulasi pada area sekitarnya, seperti perineum, yaitu daerah antara anus dan alat kelamin.
Perineum sendiri adalah area yang sangat sensitif, baik pada pria maupun wanita, sehingga stimulasi di sana dapat menambah kenikmatan. Meski terlihat sederhana, banyak orang yang menyukai rimming karena sensasi yang dihasilkan dianggap cukup berbeda dari aktivitas seksual lainnya.
Aktivitas rimming tidak terbatas pada satu jenis kelamin atau orientasi seksual tertentu. Baik pria, wanita, maupun individu dengan identitas gender lainnya bisa melakukan rimming, selama ada persetujuan dari kedua belah pihak. Komunikasi yang jelas dan terbuka dengan pasangan adalah kunci dalam memastikan bahwa aktivitas ini dilakukan dengan aman dan menyenangkan.
Apa Risiko Kesehatan dari Rimming?
Seperti halnya aktivitas seksual lainnya, rimming juga membawa risiko kesehatan, terutama terkait penyebaran penyakit menular seksual (PMS). Meski rimming tidak melibatkan penetrasi, area anus merupakan salah satu bagian tubuh yang rentan terhadap bakteri dan virus.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa risiko kesehatan yang mungkin timbul dari rimming meliputi:
- Klamidia
- Gonore
- Sifilis
- Herpes
- HPV
- HIV
- Trikomoniasis
Selain itu, anus merupakan area di mana bakteri seperti E. coli dan parasit seperti giardia dapat berkembang biak. Stimulasi oral pada anus juga dapat menyebabkan infeksi yang disebut shigellosis, yang disebabkan oleh bakteri Shigella. Penyakit-penyakit seperti hepatitis A, B, dan C juga dapat ditularkan melalui aktivitas rimming, terutama jika ada kontak dengan kotoran atau cairan tubuh lainnya.
Karena risiko ini, sangat penting untuk memperhatikan kebersihan sebelum dan setelah melakukan rimming. Hindari melakukan aktivitas ini jika pasangan sedang mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sembelit. Selain itu, jangan lakukan rimming jika ada luka terbuka di sekitar anus atau mulut, karena hal tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri atau virus.
Cara Melakukan Rimming dengan Aman
Jika Anda tertarik untuk mencoba rimming, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko kesehatan. Salah satu metode pencegahan yang umum adalah penggunaan pelindung fisik seperti dental dam. Dental dam adalah lembaran tipis yang ditempatkan di antara mulut dan anus saat melakukan rimming. Anda bisa membuat dental dam sendiri dengan memotong kondom menjadi bentuk persegi, atau menggunakan kondom oral yang dirancang khusus untuk keperluan ini.
Dengan menggunakan dental dam, Anda dapat mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual dan infeksi lainnya. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa pelindung yang digunakan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya jika terkena lidah atau mulut.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mencoba Rimming
Komunikasi adalah hal terpenting sebelum mencoba rimming. Diskusikan dengan pasangan Anda mengenai keinginan untuk mencoba aktivitas ini dan pastikan pasangan setuju serta merasa nyaman. Persetujuan dari kedua belah pihak sangat penting agar pengalaman tersebut menjadi menyenangkan dan bebas tekanan.
Setelah mendapatkan persetujuan, Anda bisa mulai dengan perlahan. Rimming tidak harus dilakukan dengan cepat; cobalah untuk memulai dengan memijat area sekitar anus menggunakan tangan atau mulut, lalu perlahan-lahan arahkan perhatian ke bagian anus itu sendiri. Teknik yang bisa dicoba termasuk memutar ujung lidah di sekitar lubang anus atau mengibaskan lidah ke atas dan ke bawah. Jangan ragu untuk berhenti sejenak dan memperhatikan reaksi pasangan.
Apa Perlu Melakukan Douche atau Enema Sebelum Rimming?
Beberapa orang mungkin bertanya apakah perlu melakukan douche atau enema sebelum mencoba rimming. Douche adalah metode untuk membersihkan bagian dalam anus dari sisa-sisa kotoran, sementara enema adalah prosedur untuk memancing buang air besar.
Melakukan douche atau enema sebelum rimming bukanlah kewajiban, namun bisa menjadi pilihan jika Anda ingin merasa lebih bersih dan percaya diri. Membersihkan area dubur sebelum melakukan aktivitas seksual ini dapat membantu mengurangi risiko tertular bakteri atau infeksi. Namun, penting untuk dicatat bahwa melakukan enema atau douche terlalu sering dapat menyebabkan iritasi pada rektum dan gangguan pada sistem pencernaan.
Jika Anda memutuskan untuk melakukan douche atau enema, pastikan untuk melakukannya dengan benar agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan atau risiko infeksi lebih lanjut. Gunakan air yang bersih dan steril, serta hindari penggunaan cairan pembersih yang mengandung bahan kimia keras yang bisa mengiritasi kulit atau membran mukosa.
Rimming adalah aktivitas seksual yang melibatkan stimulasi oral pada anus dan area sekitarnya. Meski dianggap tabu oleh sebagian orang, rimming bisa menjadi bagian dari eksplorasi seksual yang menyenangkan, selama dilakukan dengan persetujuan dan komunikasi yang baik antara pasangan.
Namun, aktivitas ini juga memiliki risiko kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal penularan penyakit menular seksual dan infeksi bakteri. Untuk mengurangi risiko, pastikan kebersihan diri dan pasangan, serta pertimbangkan penggunaan pelindung fisik seperti dental dam. Selain itu, selalu perhatikan kondisi kesehatan pasangan sebelum melakukan aktivitas ini, terutama jika ada gejala gangguan pencernaan atau luka terbuka di sekitar anus atau mulut.
BACA JUGA: 6 Kandungan Skincare Pemicu Kanker, Cek Kemasan Produk!
Sumber
https://idntimes.com/health/sex/laili-zain-damaika-1/apa-itu-rimming