Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) adalah salah satu yang cukup ampuh untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini, seperti misalnya kanker serviks. Pemberikan vaksinasi ini tidak hanya direkomendasikan untuk usia dewasa saja. Sedari usia anak – anak atau sedini mungkin, vaksinasi HPV sudah bisa diberikan, supaya kekebalan tubuh terhadap infeksi HPV bisa terbentuk sempurna.
Namun, jika kamu masih ragu apakah vaksinasi HPV ini benar – benar perlu diberikan pada anak. Kamu perlu simak ulasan seputar imunisasi HPV untuk anak dibawah ini !
- Sudah Terbukti Keamanannya
Imunisasi HPV yang digunakan dalam kegiatan vaksinasi bagi anak – anak sudah terbukti keamanannya. Pasalnya, vaksin HPV ini sudah melewati berbagai uji klinis yang tidak singkat, sebelum akhirnya bisa diberikan kepada masyarakat luas. Hal itu berdasarkan kepada data yang dikumpulkan oleh CDC (Centers for Disease Control), otoritas kesehatan di Amerika Serikat yang banyak dijadikan rujukan di berbagai negara.
- Direkomendasikan Untuk Diberikan Sejak Anak Berusia 9 Tahun
Sebagaimana yang sudah disinggung diatas bahwa vaksin HPV bagi anak sebaiknya dilakukan sejak dini. Atau lebih tepatnya sejak usia 9 tahun. Diusia 9 tahun ini, respons kekebalan tubuh anak tengah berada ditahap yang terbaik, sehingga sistem antibodi terhadap virus HPV mampu dikembangkan secara sempurna dalam jangka panjang. Adapun jumlah pemberian imunisasi HPV yang mesti diberikan adalah sebanyak 2 kali. Sebaiknya dosis pertama diberikan pada anak berusia 9 – 14 tahun, kemudian dosis kedua diberikan 6 bulan atau 1 tahun setelah mendapatkan dosis pertama.
- Tidak Hanya Mencegah Kanker Serviks
Vaksinasi HPV tidak hanya direkomendasikan untuk diberikan pada anak perempuan saja, namun juga anak laki – laki. Sebab, manfaat vaksin HPV tidak hanya untuk mencegah kanker serviks saja, namun juga untuk mencegah beragam penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HPV mulai dari pre-kanker anus, pre-kanker vulva, hingga kutil kelamin.
Manfaat vaksin HPV untuk anak laki – laki juga untuk menurunkan risiko penularan virus ini pada pasangan seksualnya di kemudian hari.
Baca juga: Bagaimana Sih Cara Melembabkan Kulit Wajah Secara Alami? Ini Dia Tipsnya
- Lebih Baik Diberikan Sebelum Aktif Secara Seksual
Apabila seseorang sudah aktif secara seksual, maka pemberian vaksin HPV baru bisa dilakukan setelah melalui pemeriksaan pap smear terlebih dahulu. Karena itulah, pemberian vaksin HPV sejak usia dini sangat penting, mengingat diusia tersebut anak – anak umumnya belum aktif secara seksual, serta risiko terinfeksi HPV relatif kecil. Sebab virus ini bisa menular melalui kontak seksual.
- Tidak Menimbulkan Efek Samping Yang Berarti
Umumnya vaksinasi akan menimbulkan efek samping, tidak terkecuali pada vaksin HPV. Namun umumnya efek samping yang terjadi sifatnya ringan mulai dari gejala nyeri dan kemerahan pada area bekas suntikan, demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, sakit perut, hingga syncope atau pingsan sesaat yang biasanya tak berbahaya. Apalagi, syncope pun bisa dicegah dengan tutup duduk selama minimal 15 menit setelah pemberian vaksin.
- Tidak Akan Menganggu Kesuburan Anak Kelak
Mitos yang kerap beredar adalah vaksinasi HPV pada anak bisa mengganggu kesuburan. Namun, hal itu jelas tidak benar. Sebab, vaksinasi HPV tidak terbukti mengakibatkan masalah pada kesuburan anak dikemudian hari. Pemberian vaksin ini hanya untuk mencegah infeksi virus HPV saja, yang bisa menyebabkan kanker serviks. Justru kesuburan seorang wanita bisa terganggu saat terserang kanker serviks sebelum memiliki anak. Hal itu disebabkan oleh efek pengobatan kanker serviks antara lain pengangkatan leher rahim dan rahim, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Baca juga: Penyakit Kelamin Yang Menular Lewat Seks
Sumber: https://beritanakmuda.com/